Pemalang terletak antara Tegal dan Pekalongan, jawa Tengah. Meski terjepit, toh, kota ini punya beberapa masakan unik yang menggoda selera. Sotonya, misalnya, disuguhkan dengan opor. Lalu kuah sotonya? Nah, simak keunikan mereka.
NASI GROMBYANG
Nasi grombyang adalah masakan khas kota Pemalang. Di setiap sudut kota banyak penjaja yang menawarkan masakan ini. Namun yang paling tersohor adalah nasi grombyang H. Warso.
Sebutan nasi grombyang tak lain karena nasi disajikan dengan banyak kuah. Begitu diaduk, nasi langsung bercampur dengan kuah. "Itu sebabnya disebut nasi grombyang," kata Bpk. Warso, sang pemilik.
Usaha Warso ini dimulai dari orangtua Warso. Jadi is hanya sebagai penerus. "Saya mulai mengurusi usaha ini sejak tahun 1978," cetus pria yang membuka warung di jalan RE. Martadinata, Pemalang ini.
Mencari warung ini juga mudah. Letaknya tepat di ujung jalan. Bahkan siapa pun yang Anda tanya, pasti bisa mengarahkan Anda ke sana. Perjalanan Anda tak bakal mengecewakan. Anda akan menemukan nasi dengan kuah kecokelatan yang harem dan panas. Sepintas mirip dengan rawon, hanya daging yang digunakan daging kerbau.
"Bumbunya juga pakai kluwek, kok. Cuma nggak sebanyak rawon," terang pria ramah ini.
Untuk temannya, tersedia sate daging sapi dengan ukuran besar. Kendati namanya sate, tetapi pembuatannya hanya direbus bersama bumbu iris. Penyajiannya sama dengan sate. Ditusuk dan disiram bumbu.
Semangkuk nasi grombyang dihargai Rp 5 ribu. Satenya Rp 1.000 per tusuknya. Anda bisa memakannya di tempat atau dibawa pulang. Sekadar tahu saja, nasi grombayang made in Warso bisa bertahan sampai 3 hari.
Nasi grombyang adalah masakan khas kota Pemalang. Di setiap sudut kota banyak penjaja yang menawarkan masakan ini. Namun yang paling tersohor adalah nasi grombyang H. Warso.
Sebutan nasi grombyang tak lain karena nasi disajikan dengan banyak kuah. Begitu diaduk, nasi langsung bercampur dengan kuah. "Itu sebabnya disebut nasi grombyang," kata Bpk. Warso, sang pemilik.
Usaha Warso ini dimulai dari orangtua Warso. Jadi is hanya sebagai penerus. "Saya mulai mengurusi usaha ini sejak tahun 1978," cetus pria yang membuka warung di jalan RE. Martadinata, Pemalang ini.
Mencari warung ini juga mudah. Letaknya tepat di ujung jalan. Bahkan siapa pun yang Anda tanya, pasti bisa mengarahkan Anda ke sana. Perjalanan Anda tak bakal mengecewakan. Anda akan menemukan nasi dengan kuah kecokelatan yang harem dan panas. Sepintas mirip dengan rawon, hanya daging yang digunakan daging kerbau.
"Bumbunya juga pakai kluwek, kok. Cuma nggak sebanyak rawon," terang pria ramah ini.
Untuk temannya, tersedia sate daging sapi dengan ukuran besar. Kendati namanya sate, tetapi pembuatannya hanya direbus bersama bumbu iris. Penyajiannya sama dengan sate. Ditusuk dan disiram bumbu.
Semangkuk nasi grombyang dihargai Rp 5 ribu. Satenya Rp 1.000 per tusuknya. Anda bisa memakannya di tempat atau dibawa pulang. Sekadar tahu saja, nasi grombayang made in Warso bisa bertahan sampai 3 hari.
LONTONG DEKEM & SATE AYAM
Beberapa meter dari Nasi Grombyang H. Warso, Anda bisa menemukan lontong dekem dan sate ayam milik Darsono dalam warung tenda "Sate ayamnya ada 2 jenis, berkuah dan digoreng" kata Aria yang sudah berjualan sejak tahun 1990 ini.
Kuah untuk satenya mirip dengan kuah opor, tapi lebih encer. Sementara sate goreng yang terdiri dari hati ampela itu ditabur serundeng.
Biasanya begitu duduk, kita sudah disuguhkan 5 tusuk sate. Maksudnya, sambil menunggu pesanan, Anda mencicipi sate ayam. Sotonya sendiri cukup unik. Potongan lontongnya besar dengan diameter 10 cm. Potongan lontong ini lantas disiram kuah berulang-ulang sampai hangat sebelum akhirnya disiram banyak kuah, ditaburi kerupuk dan banyak bawang goreng.
Warung tenda ini buka pukul 17.00 dan tutup pukul 23.00. Selama 6 jam berjualan, Darsono bisa menghabiskan 4 ekor ayam yang setara dengan 250 tusuk sate.
Setiap tusuk sate oleh Darsono dijual dengan harga Rp 1.000. sementara semangkuk lontong dekem dihargai Rp 2 ribu.
LONTONG SOTO AYAM
Tepat di samping warung tenda Darsono, ada penjual lontong soto ayam. Menu masakannya tidak jauh berbeda dengan lontong dekem. Sama-sama memakai lontong dan sate ayam.
"Bedanya di bumbu. Lontong soto ayam pakai taoco. Ayamnya juga dimasak dengan kuah opor," terang Sri, pemilik warung yang menggantikan sang ibu.
"Ibu saya masak di rumah," lanjutnya.
Sesuai dengan namanya, lontong ini disajikan bersama taoge dan suwiran ayam. Uniknya, kuah soto tidak disiramkan ke atas lontong untuk disantap, tetapi hanya untuk menghangatkan lontong. Jadi, setelah lontong disiram berulang-ulang dengan kuah soto, akan ditiriskanlagi dengan cam menunggingkkan mangkuknya. Sementara lontongnya disantap bersama kuah opor dan olahan taoco yang rasanya cukup pedas. Sate pun disantap bersama taoco ini.
Keunikan soto ini, disantap bersama bubuk tulang ayam yang digoreng sampai renyah. Rasanya gurih dan garing, mirip kerupuk. `Tulang itu nggak boleh ketinggalan. Nggak enak nantinya,"kata Sri.
Semangkuk soto dijual Rp 3 ribu. Sate Rp 1.000 tiap tusuknya.
LONTONG DARMA
Lontong Darma mirip dengan lontong soto. Sama-sama memakai lontong dan sate ayam. Bedanya, ditambah potongan mendoan. Kamsuri (60), sang pemilik adalah penerus ketiga usaha milik keluarganya. "Resep dan cara masaknya hanya diturunkan pada keluarga" cetusnya. Sampai sekarang teknik pengolahan lontong darma tetap sama seperti dulu.
"Bahkan sampai sekarang saya penyedap Wong, dulu diajarinnya begitu, kok" katanya meyakinkan.
Rasa gurih diperoleh dari pemakaian santan dan garam. Selain cara memasak, penyajian lontong
darma masih sama seperti lulu. Memakai 3 buah piring untuk lontong, sate ayam, dan bumbunya. pembeli bisa ngatur sambal atau bumbu sendiri."
Lontong Darma buka sejak pukul 09.00 sampai pukul 14.00. Maklum saja, kelezatan lontong Darma cuma didapat di sini, tidak dijual di tempat lain. Setiap hari sedikitnya 10 ekor ayam habis dibuat menjadi 400 tusuk sate. Sementara lontongnya membutuhkan 5 liter beras.
Soal harga, Anda tak perlu pusing. Dengan uang Rp 3 ribu sudah mendapat sepiring lontong. Kalau mau tambah sate, cukup menambah Rp 1.000 per tusuknya.
SATE LOSO
Seperti halnya lontong Darma, sate loco pun hanya bisa dijumpai di satu tempat, di jl. Urip Sumoharjo, samping rel kereta api. "Saya adalah penerus keempat usaha ini. Pendirinya, Pak Loso, buyut saya," jelas Indah, pemilik yang sekarang.
Sesuai dengan resep yang diperolehnya, Indah hanya berjualan sate dan sop. Tidak ada menu lain. Sate yang dijual Indah adalah satu-satunya sate yang dibakar di Pemalang.
"Tapi sebelumnya sudah dibacem dulu,"aku wanita berambut sebahu ini.
Sate dibuat dari daging sapi atau kerbau. Hampir semua bagian sapi diolah menjadi sate. "Makanya pembeli selalu milih sate yang diinginkan. Misalnya, daging saja atau jeroan saja,tambah nenek dari 2 orang cucu ini.
Untuk menikmati sate loso, pembeli bebas memesan sesuai kebutuhan. Seporsi sate berisi 10. Setengah porsi atau beberapa tusuk pun akan dilayani. Yang penting Anda membayar Rp 1.400 untuktiap sate yang Anda santap.
Sedikitnya 300 tusuk sate dibuat Indah dari 10 kilogram daging dan jeroan diolah menjadi sate. "Biasanya saat ramai sate sudah habis antara pukul 14.00 sampai pukul 15.00. Tapi kalau sepi, sore baru habis," terang lndah.
NASI TAHU
Bosan menyantap masakan dengan sate sebagai pelengkap, coba cicipi nasi tahu. Makanan khan Pemalang ini benarbenar tanpa daging, hanya tahu dan sayuran.
Penyajiannya juga gampang. Nasi yang masih mengepul, diberi potongan tahu goreng. Di atasnya ditambah irisan kol mentah, taoge, kerupuk, dan bawang goreng. Terakhir, disiram saus kacang bercampur kecap.
"Rasa saus cukup manis. Makanya, saya ngasihnya sedikit-sedikit," Kata Bu Kus, si penjual.
Sebagai pendamping, tersedia juga gorengan seperti bakwan, tempe mendoan, atau ati ampela. Di sini dengan membayar Rp 2 ribu, Anda sudah bisa menuntaskan rasa lapar.
TAHU CAMPUR
Mirip dengan nasi tahu. Hanya, tahu campur memakai lontong sebagai pengganti nasi. Untuk sayurnya, samasama memakai taoge dan kol.
Sambal kacang encer yang disiram menambah kuat rasa si tahu campur ini. Dilengkapi pula dengan kerupuk mi, kecap, serta bawang goreng. "Kalau suka, bisa ditambah sambal, lo,"kata Rohman.
Sudah 3 tahun ini Rohman berdagang tahu campur "Dulu ibu saya adalah pedagang tahu campur yang cukup terkenal di sini. Sayangnya sempat berhenti beberapa tahun karena digusur Pemda," ungkap laki-laki yang bertekad meneruskan usaha ini.
Kini warung Rohman ramai dikunjungi orang saat makan slang. 'Yang dicari, ya, tahu campur itu tadi," papar pria yang berdagang sejak pukul 09.00 sampai pukul 20.00 ini.
Tahu campur buatan Rohman memang lain. Rasanyatidakterlalu manis, walaupun sudah ditambah kecap. Rahasianya ternyata ada di sambal kacang yang dipakai.
Sedikitnya 8 jenis bumbu dapur dipakai untuk meramu sambal. Antara lain bawang putih, kemiri, gula merah, gula putih dan wijen. Tidak cuma itu, lo, tahu yang dipakai pun hanya tahu putih besar dengan mutu bagus dan digoreng saat akan disajikan.
Selain tahu campur, Rohman juga menawarkan soto sebagai pilihan. Soto ini berisi potongan lontong, taoge, daun bawang, dan kerupuk mi. Plus sedikit taoco yang diolah bersama aneka bumbu. Kuahnya adalah kuah santan.
Untuk menikmati kedua jenis masakan itu, Andatinggal menyediakan uang Rp 2.500. untuk tahu campur dan Rp 3 ribu untuk semangkuk SOT0
No comments:
Post a Comment