Perasan air jeruk limau klop bercampur dengan bumbu kacang, sambal terasi, dan kecap sebagai sambal cocol ayam bakar.
ASAP DARI AYAM BAKAR terlihat mengepul tebal dari sebuah warung di bilangan Keinanggisan Utama Raya. Aromanya pun selalu mengundang selera santap, khususnya bagi pengendara yang melintasi jalan ini. Sudah sejak tahun 1993, Achmad H. Saali yang akrab dipanggil Mamat ini membuka warung tendanya di samping Pasar Slipi. jadi, jangan heran kalau setiap sore sejak pukul 16.00, para pelanggannya sudah mulai memenuhi warungnya. Makin malam, para penikmat ayam bakarnya makin membeludak.
Yang paling spesial di warung tenda ini memang ayani bakar yang disantap dengan nasi uduk atau nasi putih. Secuil daging ayam bakar sangat terasa bumbunya hingga ke bagian terdalam daging. Rasanya mirip bumbu satai, tapi lebih gurih! Jangan lupa mencocolnya dalam campuran sambal terasi dan bumbu kacang agar rasanya makin mantap!
Mamat sengaja merebus ayam bersama bumbu terlebih dahulu agar bumbu meresap ke dalam daging. Sesaat akan dibakar barulah ayam dicelup dalam campuran bumbu bakar berwarna cokelat dan kental. Ayamnya pun harus ayam kampung karena tekstur dagingnya lebih kesat. "Ayam kampung saya potong sendiri, kemudian darahnya saya buang agar tidak amis," ujar Mamat, membocorkan sedikit rahasia kelezatan ayam bakarnya. Rahasia lain, air untuk merebus ayam menggunakan sisa rebusan tempe dan tahu bacem sehingga sari kedelainya makin menguatkan rasa gurih ayam bakar.
ASAP DARI AYAM BAKAR terlihat mengepul tebal dari sebuah warung di bilangan Keinanggisan Utama Raya. Aromanya pun selalu mengundang selera santap, khususnya bagi pengendara yang melintasi jalan ini. Sudah sejak tahun 1993, Achmad H. Saali yang akrab dipanggil Mamat ini membuka warung tendanya di samping Pasar Slipi. jadi, jangan heran kalau setiap sore sejak pukul 16.00, para pelanggannya sudah mulai memenuhi warungnya. Makin malam, para penikmat ayam bakarnya makin membeludak.
Yang paling spesial di warung tenda ini memang ayani bakar yang disantap dengan nasi uduk atau nasi putih. Secuil daging ayam bakar sangat terasa bumbunya hingga ke bagian terdalam daging. Rasanya mirip bumbu satai, tapi lebih gurih! Jangan lupa mencocolnya dalam campuran sambal terasi dan bumbu kacang agar rasanya makin mantap!
Mamat sengaja merebus ayam bersama bumbu terlebih dahulu agar bumbu meresap ke dalam daging. Sesaat akan dibakar barulah ayam dicelup dalam campuran bumbu bakar berwarna cokelat dan kental. Ayamnya pun harus ayam kampung karena tekstur dagingnya lebih kesat. "Ayam kampung saya potong sendiri, kemudian darahnya saya buang agar tidak amis," ujar Mamat, membocorkan sedikit rahasia kelezatan ayam bakarnya. Rahasia lain, air untuk merebus ayam menggunakan sisa rebusan tempe dan tahu bacem sehingga sari kedelainya makin menguatkan rasa gurih ayam bakar.
Selain ayam bakar,Anda bisa memilih ayam goreng, satai hati ayam, satai ampela ayam, satai jantung ayam, tempe, dan tahu bacem. Ada lagi makanan lain yang harus Anda coba, yaitu sayur asam. Di sini, sayur asamnya berkuah keruh keinerahan. Melihatnya saja air liur langsung menitik. Saat menyeruput kuahnya, jangan kaget karena rasanya yang pedas menggigit lidah! Walau pedas, Anda pasti akan berkali-kali menyeruput kuahnya karena terasa gurih dan segar. Sebagai penetral rasa pedas, minuman es jeruk keprok yang segar dapat inenjadi pilihan yang pas.
No comments:
Post a Comment